Kamis, 14 Juni 2012

kesan-kesan


Mungkin sudah jadi hal biasa ketika orang sudah lelah menghadapi semua masalah yang sangat rumit yaitu MENGELUH . Kesan yang saya daptkan dari film-film yang tadi ditayangkan banyak sekali pelajaran yag bisa kita ambil.
  •   Pertama yaitu kita harus bisa membantu orang lain karena kita hidup yaitu dengan bersosialisasi apabila kita bisa masih mampu untuk membantu sesama bantulah orang lain semua manusia di mata tuhan sama .
  •   Kedua yaitu kita harus bisa meyakinkan bahwa diri kita mampu melakukan sesuatu yang kita inginkan jangan mudah menyerah karena kegagalan merupakan kunci pertama dalam keberhasilan. Orang yang mempunyai  keterbatasan mental masih bisa me mind set kan dirinya sebagai motivator untuk orang lain
  •    Ketiga yaitu selalu ingat kepada Tuhan yang Maha Esa . Dia adalah segalanya buat kami. Jujur aja kadang saya selalu mengabaikan perintahya da mungkin belum sempurna dalam beribadah sepenuhnya . di film tersebut menyampaikan beberapa teguran untuk hati saya agar bisa lebih baik lagi.sebelum Tuhan yang Maha Esa menegur saya dengan yang lebih tajam lagi.
  • Keempat yaitu begitu berharganya orang tua, mungkin kita selalu membantah perkataan orang tua,kita sering juga mengejek orang tua kita dengan kehidupan yang kolot serba diatur itu semua karena orang tua sayang sama kita. Orangtua selalu berusaha untuk anaknya sampai banting tulang tapi kita kadang suka tidak menghargai hasil mereka. masih aja ada kekurangan dan tidak mensyukuri .mulai sekarang sayangilah orangtua kita dan rawatlah mereka walaupun itu belum bisa membayar semua kebaikan yang mereka kasih sampai kita sebesar ini.
  • Intropeksi diri dan benahi diri untuk yang lebih baik
  •  Terakhir  gapailah semua angan-angan yang belum bisa kita capai dan jangan mudah untuk menyerah karena masih banyak diluar sana yang belum bisa seperti kita .

Jumat, 20 April 2012

aliran humanistik dan allport mengenai kepribadian sehat

Aliran Humanistik tentang kepribadian sehat
            Pokok dari gerakan yang sangat populer ini ialah menemukan serta merumuskan suatu kepribadian yang lebih sehat. Tekanan tidak begitu banyak pada penyembuhan konflik-konflik yang ada hubungannya dengan masa kanak-kanak dan luka-luka emosional masa lampau dibandingkan dengan pelepasan sumber-sumber tersembunyi dari bakat ,kreativitas,energi,dan dorong. Fokusnya ialah ke arah apa sesorang dapat menjadi, bukan kearah apa yang telah terjadi atau pada saat ini.
            Ahli-ahli psikologi humanistik semakin kritis terhadap tradisi-tradisi ini , karena mereka percaya bahwabehaviorisme dan psikoanalisis memberikan pandangan-pandangan terbatas tentang kodrat manusia , mengabaikan puncak-puncak uang akan didaki oleh orang-orang yang memiliki potensi.tuduhan dari pengeritik-pengeritik ini ialah bahwa behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin “ suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum “ .
Allport  ( orang yang matang )
Allport mengakui bahwa masa kanak-kanak mempunyai andil dalam mewujudkan pribadi yang sehat, hanya saja hubungan itu tidak bersifat fungsional yang berkesinambungan. Menurut Allport peranan orang tua (ibu) mempengaruhi perkembangan proprium anak. Jika seorang anak mendapat kasih sayang yang cukup, perasaan aman, akan menumbuhkan identitas diri dan diri akan meluas.  Demikian pula jika seorang anak yang dibesarkan dalam kondisi tidak aman, agresif, penuh tuntutan, egosentris, pertumbuhan psikologisnya berkurang. Sebagai seorang dewasa, orang itu akan dikontrol oleh dorongan masa kanak – kanak dan oleh keinginan dan konflik dan mungkin mengembangakan suatu bentuk sakit jiwa.
Karakteristik Kepribadian yang Sehat Menurut Allport 
  1. Memiliki kebutuhan yang terus menerus dan bervariasi serta menyukai tantangan-tatangan baru. 
  2. Tidak menyukai hal-hal yang rutin dan mencari pengalaman-pengalaman baru. 
  3. Mengambil risiko, berspekulasidan menyelidiki hal-hal baru. 
  4. Aktivitas yang menghasilkan ketegangan. 
  5. Melalui tantangan dan pengalaman baru manusia dapat bertumbuh dan berkembang. 
  6. Pribadi sehat berfungsi secara sadar dan menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan yang dimiliki. 
  7. Pribadi yang matang tidak dikontrol oleh traumadan konflik mas kanak-kanak. 
  8. Kebahagiaanbukan suatu tujuan hidup melainkan hasil dari keberhasilan integrasi kepribadian dalam mengejar inspirasi dan tujuan hidupnya. 
  9. Kepribadian yang sehat “prinsip penguasaan dan kemampuan” Principle of mastery and competency. 
  10. Proprium “Self” = Setiap pribadu memiliki keunikan masing-masing.
a)    Perluasan Perasaan Diri. 
Orang yang matang adalah mereka yang mengembangakan perhatian di luar dirinya. Tidak hanya sekedar berinteraksi dengan sesuatu di luar dirinya, namun ia akan berpartisipasi penuh dan total ” partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia ”.
Aktivitas yang dimaksud oleh Allpport adalah yang relevan bagi diri, meningkatkan kemampuan, dan membuat kita enjoy melakukannya. Kesehatan psikologis seseorang berbanding lurus dengan peranannya terhadap aktivitas yang dilakukkan.
b)    Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan cinta terhadap orang tua, teman, dan anak . Terdapat perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya
c)    Keamanan Emosional 
Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi yang terdapat pada mereka, termasuk segala kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif. Orang yang sehat mampu hidup dengan segi lain dalam kodratnya, dengan memilki sedikit konflik, baik dengan diri sendiri terlebih dengan masyarakat. Kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi–emosi manusia; bukan tawanan dari rasa emosinya. Mereka juga mampu mengontrol emosi, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.
d)    Persepsi realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak memepercaai bahwa orang di luar dirinya dan lingkungan bersikap kurang bersahabat atau semuanya baik menurut prasangka pribadi terhadap realitas
e)    Keterampilan dan Tugas
Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan keterampilan dan bakat tertentu. Menurt Allport orang yang sehat tidak akan tidak mengarahkan keterampilan pada pekerjaan. Komitmen pada orang sehat begitu kuat sehingga mengantarkan mereka pada kesanggupan menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan ego dan dorongan ketika terbenam dalam pekerjaan
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas hidup. Kematangan dan kesehatan psikologis tidak akan tercapai tanpa melakaukan aktivitas yang penting dan melakukannya dengan penuh dedikasi, komitmen, dan keterampilan – keterampilan.
f)     Pemahaman Diri
Usaha untuk memahami diri secara obyektif mulai pada awal kehidupan dan tidak akan pernah berhenti, tetapi ada kemungkinan mencapai suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) tertentu yang berguna dalam setiap usia. Tentunya kepribadian yang sehat akan mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis.
Orang yang memiliki tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain. Biasanya orang seperti ini akan diterima dengan lebih baik oleh orang lain. Allport mengatakan bahwa orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.
g)    Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, yang didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Menurut Allport, dorongan yang mempersatukan adalah arah (directness), dan lebih terlihat pada kepribadian yang sehat daripada orang yang neorotis. Arah akan membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan seseorang alasan untuk hidup.
Kerangka untuk tujuan khusus itu adalah ide tentang nilai-nilai. Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Allport berpendapat bahwa, terdapat perbedaan antara suara hati yang matang dan suara hati yang tida matang atau neurotis. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis, sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.
Sumber :
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius

Kamis, 05 April 2012

resep masakan

IKAN GABUS GORENG SAMBAL SALSA
      Bahan 
  •    1 ekor ikan gabus
  •    1 buah jeruk nipis, ambil airnya
  •   1 sdm bawah putih halus
  •   Tepung bumbu serba guna sajiku
  •     Minyak goreng untuk menggoreng
Bahan sambal salsa :
  •        1 buah tomat,belah sisir
  •       6 butir bawang merah , rebus terlebih dahulu
  •      3 buah cabai rawat
  •     ½ sdt  terasi bakar
  •    Garam dan gula pasir secukupnya
  •   Masako rasa ayam
  •   2 buah tomat , buang biji , cincang kasar
  •  ¼ buah nanas, cacah
  •  ½ buah mangga yang agak muda , cacah
  •  1 buah jeruk nipis ambil airnya
Cara Membuat :
  •    Ulek kasar tomat, bawang merah , cabai rawit , terasi bakar , garam , gula dan masako rasa ayam sisihkan
  •    Lumuri ikan dengan jeruk
  • Tabur ikan dengan tepung bumbu serba guna sajiku lalu goreng hingga matang angkat
  • Campur bumbu ulek kasar dengan cacahan tomat , mangga , nanas dan air jeruk nipis aduk rata
  •    Letakkkan ikan goreng diatas piring saji , siram dengan sambal lalu sajikan


Rabu, 04 April 2012

bacaan

Hypnotherapy For Children

Setiap orangtua pasti berharap suatu saat hari nanti anak yang sudah hadir dalam kehidupan mereka menjadi orang yang berarti,berprestasi,dan berguna bagi orang lain. Namun , dengan berjalannya waktu, mereka sering kali menjadi cemas melihat perubahan diri anak mereka yang sewaktu bayi imut dan lucu sekarang mulai bandel,nakal,kerap membantah, gampang sakit.
Hampir setiap orangtua mengalami kesulitan saat menghadapi anak-anak mereka yang dianggap bermasalah.untuk memudahkan anda mengamati dan membantu anak berikut lima kategori masalah yang sering terjadi pada anak.
  • 1.     Pola Kebiasaan  
  • Yang masuk dalam kategori ini adalah pola kebiasaan seperti menggigit kuku, makan berlebihan, mengisap jempol,enuresis ( ngompol saat tidur ).
  • 2.    Perasaan Takut
  • Perasaan takut yang umum terjadi pada anak yaitu takut pada binatang , serangga , gelap , dokter , jarum , darah , takut sendirian , dan takut ujan.
  • 3.    Perilaku
  • Perilaku disini adalah tindakan anak seperti suka memukul,berteriak , berbohong , mencuri , membantah meletakkan buku atau sepatu pada tempatnya.
  • 4.    Prestasi
  • Masalah prestasi meliputi aspek merapikan tempat tidur,membersihkan kamar , mengerjakan PR , nilai ujian , dan olahraga.
  • 5.    Citra Diri
  • Yang masuk dalam kategori ini adalah perasaan bersalah m ketidakbahagian  , mimpi buruk , rasa percaya diri , perasaan diri berharga , perasaan diri mampu , dan gagap. 
Cara melakukan terapi atau troubleshooting masalah , ada 4 kangkah yang perlu diajalani sebelum terapidilakukan :
·         Orangtua dan anak menyadari bahwa memang ada masalah yang perlu diatasi.
·         Orangtua dan anak mengakui bahwa memang ada masalah yang perlu diatasi.
·         Orangtua dan anak menerima bahwa memang ada masalah yang perlu diatasi.
·         Orangtua dan anak secara sadar mau mengatasi masalah
        Jadi dalam 4 langkah tersebut , maka tampak jelas bahwa “orangtua dan anak” tidak bisa hanya salah satu pihak. Masalah anak hanya bisa diatasi dengan keterllibatan orangtua. Orangtua dan anak bkerja sebagai satu tim untuk mengalahkan ( mengatasi ) suatu masalah .

sumber : 
Gunawan, Adi W .2010. Hypnotherapy For Children. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.



Minggu, 01 April 2012

education.baby blues

Baby Blues
Awalnya kurang mengetahui nama istilah “ baby blues ” , baru mengetahuinya setelah infotaiment membuat berita gosip tentang nirina zubir pasca melahirkan . baby blues adalah depresi pasca melahirkan biasanya dalam 6 minggu pertama. Depresi ini adalah suatu kondisiyang secara medis dapat membuat perasaan ibu perasaan sedih dan putus asa.masyarakat kurang mengetahui apa sih penyebab baby blues dan disini akan dijelaskan apa penyebabnya yang terdiri dari empat faktor yaitu :
  • 1.     Hormonal, usai bersalin kadar hormon kortsol ( hormon pemicu stress ) pada tubuh ibu naik hingga mendekati kadar orang yang sedang mengalami depresi.
  • 2.    Psikologis, berkurangnya perhatian keluarga terutama suami karena semua perhatian tertuju pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan si ibu yang merasa lelah dan sakit pascapersalinan membuat ibu membutuhkan perhatian. Kecewa terhadap penampilan fisik si kecil karena tidak sesuai dengan yang diinginkan juga bisa memicu baby blues.
  • 3.    Fisik, kelelahan fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui , memandikan, mengganti popok dan menimang sepanjang hari bahkan tak jarang dimalam buta sangat lah menguras tenaga. Apalagi jika tidak ada bantuan dari suami ataupun anggota keluarga yang lain.
  • 4.    Sosial , si ibu merasa suli menyesuaikan diri dengan peran yang baru sebagai ibu. Apalagi kini gaya hidupnya yang berubah drastis . Anda merasa dijauhi oleh lngkungan dan terasa terikat terus dengan si kecil.
 
Ciri-ciri :
·         Menangis tanpa sebab
·         Berkeringat dingin
·         Sulit tidur
·         Gelisah,bingung dan tegang
Cara Mengatasi :
1.     Mintalah bantuan oranglain , misalnya kerabat atau teman untuk membantu anda mengurus si kecil.
2.    Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup. Lebih banyak istirahat di minggu pertama dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan bisa mencega timbulnya depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis.
3.    Hindarilah makanan manis serta makanan dan minuman yang mngandung kafein karena kedua makanan ini berpotensi memperburuk depresi.
4.    Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar tubuh cepat pulih, sehat dan segar.
5.    Cobalah berbagi rasa dengan suami dan orang terdekat lainnya. Dukungan dari mereka bisa membantu anda mengurangi depresi.
Artikel ini saya buat karena saya pernah melihat secara jelas oleh salah satu ibu dilingkungan keluarga saya. Dia sangat mengalami baby blues pada anak  pertama yang mungkin menurutnya adalah pengalaman yang membuat dia merasa menjadi haru dan menyenangkan.
 
 

bacaan tentang baby blues

Baby Blues
Awalnya kurang mengetahui nama istilah “ baby blues ” , baru mengetahuinya setelah infotaiment membuat berita gosip tentang nirina zubir pasca melahirkan . baby blues adalah depresi pasca melahirkan biasanya dalam 6 minggu pertama. Depresi ini adalah suatu kondisiyang secara medis dapat membuat perasaan ibu perasaan sedih dan putus asa.masyarakat kurang mengetahui apa sih penyebab baby blues dan disini akan dijelaskan apa penyebabnya yang terdiri dari empat faktor yaitu :
  • 1.     Hormonal, usai bersalin kadar hormon kortsol ( hormon pemicu stress ) pada tubuh ibu naik hingga mendekati kadar orang yang sedang mengalami depresi.
  • 2.    Psikologis, berkurangnya perhatian keluarga terutama suami karena semua perhatian tertuju pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan si ibu yang merasa leah dan sakit pascapersalinan membuat ibu membutuhkan perhatian. Kecewa terhadap penampilam fisik si kecil karena tidak sesuai dengan yang diinginkan juga bisa memicu baby blues.
  • 3.    Fisik, kelelahan fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui , memandikan, mengganti popok dan menimang sepanjang hari bahkan tak jarang dimalam buta sangat lah menguras tenaga. Apalagi jika tidak ada bantuan dari suami ataupun anggota keluarga yang lain.
  • 4.    Sosial , si ibu merasa suli menyesuaikan diri dengan peran yang baru sebagai ibu. Apalagi kini gaya hidupnya yang berubah drastis . Anda merasa dijauhi oleh lngkungan dan terasa terikat terus dengan si kecil. 
Ciri-ciri :
·         Menangis tanpa sebab
·         Berkeringat dingin
·         Sulit tidur
·         Gelisah,bingung dan tegang
Cara Mengatasi :
1.     Mintalah bantuan oranglain , misalnya kerabat atau teman untuk membantu anda mengurus si kecil.
2.    Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup. Lebih banyak istirahat di minggu pertama dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan bisa mencega timbulnya depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis.
3.    Hindarilah makanan manis serta makanan dan minuman yang mngandung kafein karena kedua makanan ini berpotensi memperburuk depresi.
4.    Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar tubuh cepat pulih, sehat dan segar.
5.    Cobalah berbagi rasa dengan suami dan orang terdekat lainnya. Dukungan dari mereka bisa membantu anda mengurangi depresi.
Artikel ini saya buat karena saya pernah melihat secara jelas oleh salah satu ibu dilingkungan keluarga saya. Dia sangat mengalami baby blues pada anak  pertama yang mungkin menurutnya adalah pengalaman yang membuat dia merasa menjadi haru dan menyenangkan.
 
 

bacaan tentang baby blues

Baby Blues
Awalnya kurang mengetahui nama istilah “ baby blues ” , baru mengetahuinya setelah infotaiment membuat berita gosip tentang nirina zubir pasca melahirkan . baby blues adalah depresi pasca melahirkan biasanya dalam 6 minggu pertama. Depresi ini adalah suatu kondisiyang secara medis dapat membuat perasaan ibu perasaan sedih dan putus asa.masyarakat kurang mengetahui apa sih penyebab baby blues dan disini akan dijelaskan apa penyebabnya yang terdiri dari empat faktor yaitu :
  • 1.     Hormonal, usai bersalin kadar hormon kortsol ( hormon pemicu stress ) pada tubuh ibu naik hingga mendekati kadar orang yang sedang mengalami depresi.
  • 2.    Psikologis, berkurangnya perhatian keluarga terutama suami karena semua perhatian tertuju pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan si ibu yang merasa leah dan sakit pascapersalinan membuat ibu membutuhkan perhatian. Kecewa terhadap penampilam fisik si kecil karena tidak sesuai dengan yang diinginkan juga bisa memicu baby blues.
  • 3.    Fisik, kelelahan fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui , memandikan, mengganti popok dan menimang sepanjang hari bahkan tak jarang dimalam buta sangat lah menguras tenaga. Apalagi jika tidak ada bantuan dari suami ataupun anggota keluarga yang lain.
  • 4.    Sosial , si ibu merasa suli menyesuaikan diri dengan peran yang baru sebagai ibu. Apalagi kini gaya hidupnya yang berubah drastis . Anda merasa dijauhi oleh lngkungan dan terasa terikat terus dengan si kecil.

Ciri-ciri :
·         Menangis tanpa sebab
·         Berkeringat dingin
·         Sulit tidur
·         Gelisah,bingung dan tegang
Cara Mengatasi :
1.     Mintalah bantuan oranglain , misalnya kerabat atau teman untuk membantu anda mengurus si kecil.
2.    Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup. Lebih banyak istirahat di minggu pertama dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan bisa mencega timbulnya depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis.
3.    Hindarilah makanan manis serta makanan dan minuman yang mngandung kafein karena kedua makanan ini berpotensi memperburuk depresi.
4.    Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar tubuh cepat pulih, sehat dan segar.
5.    Cobalah berbagi rasa dengan suami dan orang terdekat lainnya. Dukungan dari mereka bisa membantu anda mengurangi depresi.
Artikel ini saya buat karena saya pernah melihat secara jelas oleh salah satu ibu dilingkungan keluarga saya. Dia sangat mengalami baby blues pada anak  pertama yang mungkin menurutnya adalah pengalaman yang membuat dia merasa menjadi haru dan menyenangkan.



Rabu, 21 Maret 2012

Teori Perkembangan Menurut Erikson

Bahwa manusia mempunyai perluasan asas yang sama dan perkembangan mereka bergantung kepada rindak balas terhadap keperluan tersebut.

Adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia menurut Erikson adalah sebagai berikut :
1.Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan
Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan, misalnya untuk tidur dengan tenang.
2.Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Pada tahap kedua adalah tahap anus-otot (anal-mascular stages), masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu. Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orangtuanya terdapat suatu sikap/tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Namun, sebaliknya jika orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap salah, maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu-ragu.
3.Inisiatif vs Kesalahan
Tahap ketiga adalah tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.
4. Kerajinan vs Inferioritas
Tahap keempat adalah tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri. Saat anak-anak berada tingkatan ini area sosialnya bertambah luas dari lingkungan keluarga merambah sampai ke sekolah, sehingga semua aspek memiliki peran, misalnya orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya, dan lain sebagainya.
5.Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Pencapaian identitas pribadi dan menghi           ndari peran ganda merupakan bagian dari tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat.
6.Keintiman vs Isolasi
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Jenjang ini menurut Erikson adalah ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri.
7.Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. Apabila pada tahap pertama sampai dengan tahap ke enam terdapat tugas untuk dicapai, demikian pula pada masa ini dan salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi).
8.Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Dalam teori Erikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan. Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati menurut pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja dianggap tidak dapat berbuat apa-apa lagi atau tidak berguna.

Teori kepribadian psikoseksual Sigmund Freud

1. Fase Oral
Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan mengisap. Karena bayi sepenuhnya tergantung pada pengasuh (yang bertanggung jawab untuk memberi makan anak), bayi juga mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan melalui stimulasi oral.

2. Fase Anal
      Pada tahap anal , Freud percaya bahwa focus pertama dari libido adalah pada pengendalian pada kandung kemih dan buang air besar . konflik utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet pada anak  hatus belajar mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini menyebabkan rasa prestasi dan kemandirian
3. Fase Phalic 
Pada tahap phallic , fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk ibu kasih sayang itu. Kompleks Oedipusmenggambarkan perasaan ini ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan ayah.Namun, anak juga kekhawatiran bahwa ia akan dihukum oleh ayah untuk perasaan ini, takut Freud disebut pengebirian kecemasan.
4. Fase Latent
Periode laten adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, tetapi diarahkan ke daerah lain seperti pengejaran intelektual dan interaksi sosial. Tahap ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi dan kepercayaan diri.
       5. Fase Genital
Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus seimbang, hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan .

Ciri-ciri Kepribadian Sehat :
                           
  • Mampu menilai diri sendiri secara realisitik : mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
  • Mampu menilai situasi secara realistik : dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
  • Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik : dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
  • Menerima tanggung jawab : dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
  • Kemandirian : memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
  • Dapat mengontrol emosi : merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
  • Berorientasi tujuan : dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
  • Berorientasi keluar (ekstrovert) : bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
  • Penerimaan sosial : mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
  • Memiliki filsafat hidup : mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
  • Berbahagia : situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang ).

Konsep Sehat dan Dimensinya

Kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan.

SEHAT MENTAL (JIWA)
 1. Sehat pikiran
 2. Sehat emosional
 3. Sehat spiritual

  1. Sehat Pikiran: tercermin dari cara berpikir seseorang,yakni mampu berpikir logis (masuk akal) atau berpikir secara runtut
  2. Sehat Emosional: tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya atau pengendalian diri yang baik
  3. Sehat sosial: seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik, atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama atau kepercayaan,status sosial , ekonomi, politik
  4. Sehat Spiritual: tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan terhadap sang pencipta alam dan seisinya, yang dapat dilihat dari praktik keagamaan atau kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-norma masyarakat.

Dimensi Sehat :

Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
 1) Kesehatan jasmani
 2) Kesehatan mental
 3) Kesehatan social
 4) Kesehatan spiritual
 5) Kesehatan societal

Sejarah Kesehatan Mental
           
            Sejarah keshatan mental merupakan cerminan dari pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat antara lain :
  • Akibat kekuatan supranatural
  • Dirasuk oleh roh/kesehatan
  • Dianggap kriminal karena memiliki derajat kebinatangan yang besar
  • Dianggap memiliki cara berpikir irasional
  • Dianggap sakit
  • Merupakan reaksi terhadap tekanan/stress , merupakan perilaku maladaptif
  • Melarikan dari tanggung jawab


         Daftar Pustaka : Siswanto.S.Psi.Msi.2007.KESEHATAN MENTAL.Yogyakarta : Andi

                                  Santrock, John W. 2002. Life-Span Development Jilid 1. Jakarta: Erlangga.