Minggu, 10 November 2013

pengorganisasian struktur manajemen dan actuating dalam manajemen



A.   Pengorganisasian Struktur Manajemen

Struktur organisasi merupakan suatu sususan dalam berorganisasi sehingga dapat mencapai suatu tujuan. Dibagi menjadi 2 fungsi yaitu  organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum.dan yang ke 2 yaitu struktur informal adalah organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.
Contoh Struktur pada sebuah perusahaan Adira Finance yaitu termasuk yang formal karena memiliki hubungan-hubungan yang kuat satu antaralain , dimana struktur organisasinya tersusun dari tingkat tinggi sampai rendah.
Struktur Fungsional yaitu dimana seorang manajer mampu mempunyai spesialiasisai fungsional menggantikan tempat ataupun peranan seorang direktur. Dalam struktur ini memiliki kerugian yaitu dapat menyebabkan spesialisasi yang sempit, membatasi pengembangan manajer yang luas, dan dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi.  Stuktur divisioanal cenderung semi otonom karena divisi ini merancang dan memproduksi barangnya sendiri. Kerugian pada divisi ini kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan dan kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan organisasi.

B.   Actuating Dalam Manajemen

Actuating adalah melaksanakan kegiatan atau aktivitas pencapaian tujuan yang perlu ada dalam di kepemimpinan. Dalam manajemen perlu ada actuating yaitu dalam suatu perusahaan dalam memanajemen kantor tersebut perlu ada pergerakan (actuating) sehingga perusahaan tersebut dapat mencapai hasil tujuan yang diinginkan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Yaitu adanya prinsip dalam mengarah ketujuan, prinsip yang di tentukan oleh atasan dan adanya harmonisasi dalam mencapai tujuan.
Ketika suatu perusahaan dalam actuating dalam manajemenya berjalan efektif hasil yang didapat menjadi puas dan sesuai pada kinerja yang ingin dicapai.


Sumber : wikipedia.com
               Materi dari universitas tarumanegara
              (anonim) dari universitas negeri yogyakarta



Sabtu, 12 Oktober 2013

psikologi manajemen



A.Pengantar
1. Psikologi Manajemen adalah Suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam manajemen dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Definisi Kepemimpinan adalah Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling).
3.Teori Kepemimpinan Contigency Fiedler ?
Memiliki tiga variabel utama yaitu
-adanya hubungan pemimpin dengan para anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota)
- kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas)
- kekuasaan dan kewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi).
4. teori kepemimpinan vroom dan yetton?
Dimana seorang pemimpin mau membantu dan menolong anggota nya dalam memecahkan masalah untuk mencapai suatu tujuan.dan tidak mempengaruhi anggota kelompok dalam pemecahan masalah.
5. Kepimpinan path goal theory ?
Pemimpin yang memberikan jalan dan menjadi suatu penghalang dalam penyelesaian masalah.


B. Perencanaan Manajemen
1. Pengertian perencanaan manajemen ?
    Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
2. langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan manajemen ?
Yaitu adanya proses perencanaan , proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian.
3. Manfaat perencanaan dalam suatu organisasi ?
- Untuk membedakan arah dari setiap kegiatan dengan jelas
- Untuk mengevaluasi setiap tujuan-tujuan yang sudah dilakukan sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sehingga bisa dihindari lebih awal.
- Memudahkan pelaksanaan kegiatan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul sehingga sehingga lebih waspada dan dan dapat diselesaikan dengan cepat.
-   Menghindari pertumbuhan dan perkembangan yang tak terkendali

Jumat, 15 Maret 2013

psikoterapi #1





#PSIKOTERAPI

Pengertian Psikoterapi :
            Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Tujuan Psikoterapi :
·         Managemen krisis
·         Perubahan tingkah laku
·         Pengalaman emosional korektif
·         Insight dan perubahan
Unsur dari Psikoterapi :
            Psikoterapi memiliki unsur – unsur yang saling terkait dan unsur tersebut terbagi dalam tiga segi utama, yaitu :
  1. Segi Proses, yaitu berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal, dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Segi Tujuan, untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis klien.
  3. Segi Tindakan, seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologis modern yang sudah teruji keefektivitasannya.
Perbedaan Psikoterapi dan Konseling :
            Dalam pemberian bantuan konseling lebih memberikan dorongan sedangkan kalo psikoterapi lebih jelas dan memberikan pemahaman secara rekontruksi. Konseling cara penanganan lebih ke terapi humanistik dan psikoterapi melalui terapi behavioristik/psikoanalisis dan pengobatan medis.
Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illnes :
  1. Pendekatan Client Centered
Pendekatan client centered adalah pendekatan psikoterapi yang ditokohi oleh Carl R. Rogers. Menurut Rogers, klien harus memimpin dan menentukan arah pembicaraan dan sesi. Rogers berasumsi bahwa keputusan mereka tidak hanya akan membuat mereka merasa bahagia, namun juga membuat mereka kembali menjadi orang yang baik dan beradab. Namun, jalan menuju keputusan-keputusan baik tidaklah mudah. Manusia harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, bahkan pada saat mereka mengalami masalah.
2.      Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis adalah suatu pendekatan yang ditokohi oleh Sigmund Freud. Freud percaya bahwa berbagai bentuk psikopatologi diakibatkan oleh dorongan yang kuat, yang mengawali tahap perkembangan konflik yang tidak disadari yang terkait dengan tahap psikoseksual tertentu. Freud berasumsi bahwa penyebab lingkungan dari masalah histerikal para pasiennya adalah penyiksaan seksual di masa kanak-kanak. Dalam pendekatan psikoanalisis terdapat teknik-teknik utama dalam psikoanalisi, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, interpretasi, dan analisis transferensi.
3.      Pendekatan Kognitif
Kognisi adalah istilah yang mengelompokkan proses-proses mental seperti mengamati, mengenali, membayangkan, menilai, dan melakukan penalaran. Pendekatan kognitif berfokus pada bagaimana manusia menyusun berbagai pengalaman mereka, bagaimana mereka membuat pengalaman-pengalaman tersebut menjadi masuk akal, dan bagaimana mereka menghubungkan berbagai pengalaman masa kini dengan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam memori.

Bentuk Utama Terapi :
            Model – model terapi berdasarkan subyek :
  1. Terapi kelompok, menentukan pentingnya hubungan interpersonal dan asumsi bahwa ketidakmampuan individu dalam menyesuaikan diri, faktor-faktor yang ada dalam terapi kelompok: sharing informasi baru, membangkitkan harapan, universalisme, altruism, belajar secara interpersonal, recapitulation of the primary family, kohesivitas kelompok
  2. Terapi perkawinan, memfokuskan pada hubungan interpersonal yang dialami oleh suami istri.
  3. Terapi keluarga, diikuti oleh semua anggota keluarga dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi keluarga itu sendiri dan fungsi individual angaota-anggotanya,
meliputi prinsip :
  • Cicural causality, situasi berhubungan dan tergantung satu sama lain
  • Ekologi, system hanya dapat dipahami sebagai pola yang terintegrasi, bukan bagian-bagian dari komponen.
  • Subyektifitas, tidak ada pandangan yang obyektifitas atas situasi, hanya persepsi subyektif yang disaring oleh pengalaman individu
Berdasarkan fungsinya :
  1. Prevensi, usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, missal : konseling perkawinan, relaksasi untuk kelompok yang mudah stress
  2. Kurasi, usaha yang dilakukan untuk tujuan penyembuhan, missal : terapi untuk orang yang mengalami phobia.
  3. Promosi, usaha yang diberikan untuk meningkatkan kondisi yang mungkin sudah baik, missal : penerapan HBM