Jumat, 15 Maret 2013

psikoterapi #1





#PSIKOTERAPI

Pengertian Psikoterapi :
            Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Tujuan Psikoterapi :
·         Managemen krisis
·         Perubahan tingkah laku
·         Pengalaman emosional korektif
·         Insight dan perubahan
Unsur dari Psikoterapi :
            Psikoterapi memiliki unsur – unsur yang saling terkait dan unsur tersebut terbagi dalam tiga segi utama, yaitu :
  1. Segi Proses, yaitu berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal, dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Segi Tujuan, untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis klien.
  3. Segi Tindakan, seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologis modern yang sudah teruji keefektivitasannya.
Perbedaan Psikoterapi dan Konseling :
            Dalam pemberian bantuan konseling lebih memberikan dorongan sedangkan kalo psikoterapi lebih jelas dan memberikan pemahaman secara rekontruksi. Konseling cara penanganan lebih ke terapi humanistik dan psikoterapi melalui terapi behavioristik/psikoanalisis dan pengobatan medis.
Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illnes :
  1. Pendekatan Client Centered
Pendekatan client centered adalah pendekatan psikoterapi yang ditokohi oleh Carl R. Rogers. Menurut Rogers, klien harus memimpin dan menentukan arah pembicaraan dan sesi. Rogers berasumsi bahwa keputusan mereka tidak hanya akan membuat mereka merasa bahagia, namun juga membuat mereka kembali menjadi orang yang baik dan beradab. Namun, jalan menuju keputusan-keputusan baik tidaklah mudah. Manusia harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, bahkan pada saat mereka mengalami masalah.
2.      Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis adalah suatu pendekatan yang ditokohi oleh Sigmund Freud. Freud percaya bahwa berbagai bentuk psikopatologi diakibatkan oleh dorongan yang kuat, yang mengawali tahap perkembangan konflik yang tidak disadari yang terkait dengan tahap psikoseksual tertentu. Freud berasumsi bahwa penyebab lingkungan dari masalah histerikal para pasiennya adalah penyiksaan seksual di masa kanak-kanak. Dalam pendekatan psikoanalisis terdapat teknik-teknik utama dalam psikoanalisi, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, interpretasi, dan analisis transferensi.
3.      Pendekatan Kognitif
Kognisi adalah istilah yang mengelompokkan proses-proses mental seperti mengamati, mengenali, membayangkan, menilai, dan melakukan penalaran. Pendekatan kognitif berfokus pada bagaimana manusia menyusun berbagai pengalaman mereka, bagaimana mereka membuat pengalaman-pengalaman tersebut menjadi masuk akal, dan bagaimana mereka menghubungkan berbagai pengalaman masa kini dengan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam memori.

Bentuk Utama Terapi :
            Model – model terapi berdasarkan subyek :
  1. Terapi kelompok, menentukan pentingnya hubungan interpersonal dan asumsi bahwa ketidakmampuan individu dalam menyesuaikan diri, faktor-faktor yang ada dalam terapi kelompok: sharing informasi baru, membangkitkan harapan, universalisme, altruism, belajar secara interpersonal, recapitulation of the primary family, kohesivitas kelompok
  2. Terapi perkawinan, memfokuskan pada hubungan interpersonal yang dialami oleh suami istri.
  3. Terapi keluarga, diikuti oleh semua anggota keluarga dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi keluarga itu sendiri dan fungsi individual angaota-anggotanya,
meliputi prinsip :
  • Cicural causality, situasi berhubungan dan tergantung satu sama lain
  • Ekologi, system hanya dapat dipahami sebagai pola yang terintegrasi, bukan bagian-bagian dari komponen.
  • Subyektifitas, tidak ada pandangan yang obyektifitas atas situasi, hanya persepsi subyektif yang disaring oleh pengalaman individu
Berdasarkan fungsinya :
  1. Prevensi, usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, missal : konseling perkawinan, relaksasi untuk kelompok yang mudah stress
  2. Kurasi, usaha yang dilakukan untuk tujuan penyembuhan, missal : terapi untuk orang yang mengalami phobia.
  3. Promosi, usaha yang diberikan untuk meningkatkan kondisi yang mungkin sudah baik, missal : penerapan HBM